Perjalanan Melewati Jalan Setapak Desa
Langkah demi langkah kuayunkan kaki menyusuri jalan setapak desa,
masih tanah merah yang basah usai hujan kemarin dulu karena saat ini katanya di masa peralihan diantara musim hujan ke musim kemarau.
Bekas tapak kaki yang mengering,
kesederhanaan yang tak terganti oleh aspal kota.
Di kiri-kanan, hamparan tanaman dan rumput liar melambai tertiup angin,
pepohonan berdiri tenang, menyapa dengan bisik dedaunan.
Tak ada klakson, tak ada hiruk-pikuk,
hanya suara burung liar.
Perjalanan ini bukan sekadar menuju tujuan,
tapi menuju ke perajin gula Jawa.
Untuk menumpang titip mencemplungkan ketela alias ubi kayu , boled, budin ( Dan bahan lainnya seperti nangka, daging kelapa muda, ubi rambat. Pisang) . Di rebusan nira atau badhek mendidih selama kurang lebih 30 menit
Sehingga terciptalah : CIMPLUNG khas Banyumas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar